# # # # #

Rabu, 13 Maret 2013

Semampu Hatimu

Oleh: Ust Riki Abu Musa

Dari hatimu...
Berusahalah semampumu
Melukis sebuah senyuman di bibirmu
Karena itu indah,
Ketika wajah berseri mengundang jumpa
Di saat jabatan tangan mengiring pisah
Bagi yang memandang..


Dari hatimu...
Berusahalah semampumu
Merangkai kata bijak di lisanmu
karena itu indah,
Ketika lembut mengalun santun
Di saat cacian menjauh makian
Bagi yang mendengar..
Dari hatimu...

Juara Satu Terjemah Pekilo UIM 1434 H: Wasiat Untuk si Buah Hati



Oleh: Aidil Putra Zulqarnain, Mahasiswa Univ. Islam Madinah Fakultas Syari'ah Angkatan 1431-1432H.

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan Adam ‘alaihissalaam dari tanah, menciptakan keturunannya dari tulang dada dan sulbi, merekatkan sanak keluarga dengan hubungan kekerabatan dan nasab, menganugerahkan kepada kita ilmu pengetahuan, mendidik dengan baik di waktu kecil dan menjaga di waktu muda, menganugerahkan keturunan yang kita harapkan dengan kehadiran mereka  kita mendapat ganjaran yang besar.
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاء (٤٠) رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ (٤١)
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan sholat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”. (QS.14: 40-41)
Ketika aku mengetahui kemuliaan dari menikah dan keutamaan mempunyai anak, serta aku pun selesai menghatamkan Alquran, aku berdoa kepada Allah ‘Azza wa Jalla agar menganugerahiku 10 anak. Aku pun di anugerahi-Nya 5 anak laki-laki dan 5 anak perempuan. Kemudian 2 anak perempuan dan 4 anak laki-laki meninggal dunia, yang tersisa dari anak laki-laki hanyalah Abu Alqosim. Aku berharap agar Allah ‘Azza wa Jalla menjadikan padanya generasi yang shalih, dan mengabulkan harapan dan tujuanku padanya.
 Aku memperhatikan ada kelengahan pada diri anakku Abu alqosim dalam hal menuntut ilmu. Oleh karenanya, kutuliskan untaian nasehat baginya agar ia termotivasi, dan mendorongnya agar mengikuti jejak langkahku dalam menuntut ilmu, serta mengarahkannya agar senantiasa berlindung kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Meskipun kusadari, bahwa tidak ada yang dapat menggelincirkan orang yang diberi petunjuk, dan tidak ada yang memberi petunjuk bagi orang yang telah tersesat, akan tetapi Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (٣)

 Dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. (QS.103:3)
 dan firman-Nya:
فَذَكِّرْ إِنْ نَفَعَتِ الذِّكْرَى (٩)
Oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat”. (QS.87:9)
Tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Juara Satu LKTB Pekilo UIM 1434 H: Cerita Sebuah Kata



 Oleh: Akhyar Hadi, Mahasiswa Univ. Islam Madinah Ma'hadil Lughoh Angkatan 1433-1434 H

Lelaki itu seperti lelaki tua biasa. Biasanya lelaki tua sepertinya ditemui di lambung Masjid Nabawi, sebagai jamaah umroh akibat terlalu lama menunggu giliran haji. Atau lelaki tua sepertinya ada di sawah, kelelahan mencangkul walau matahari baru naik setengah. Bisa juga lelaki sepertinya kita temui sedang duduk-duduk di teras sambil menghias pot bunga, membersihkan rumput, dan menanam pohon kecil di pekarangan. Atau, kalau kita menyaksikan berita banjir di TVRI, lelaki seperti ini biasanya diwawancarai karena terlambat mendapat jatah bantuan mie instan. Dia jenis lelaki yang mudah didapati. Lelaki tua yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Diusianya yang sudah memasuki kepala enam, wajar jika seluruh rambut di kepalanya memutih. Tiap-tiap helai itu adalah gambaran masalah yang dilaluinya, guratan-guratan kerut di wajahnya adalah lambang goresan waktu yang jemawa. Tangan kanan dan kirinya tak lagi sekuat dulu. Bahunya yang dulu kekar, kini mulai kurus dan membungkuk. Ototnya lemah. Kadang dia beristighfar sambil menarik napas panjang ketika lelah. Tapi kawan, matanya istimewa. Di situlah pusat gravitasi pesona dirinya. Matanya itu, sang jendela hati, adalah layar yang mempertontonkan jiwanya yang tak pernah kosong. Seseorang yang biasa kucium tangannya. Ayah, kupanggil ia.
...